Tuesday, January 20, 2015

Lelah

Lelah. Hanya satu kata tapi sejuta kekecewaan. Aku lelah mencintaimu, lelah memendam rasa padamu, lelah selalu memikirkanmu, lelah hanya melihatmu, lelah
memimpikanmu, lelah menunggumu dan juga lelah menanti dirimu yang tak berpaling-paling kepada diriku. Penantian ini terasa sangat sia-sia. Bahkan aku  menyia-nyiakan masa remajaku hanya untuk melihatmu dan selalu mencintaimu tanpa berpikir untuk berpacaran dengan orang lain. Karna hanya mencintaimu, aku tak pernah memandang cinta orang lain. Karna hanya memikirkanmu, aku tak pernah bisa memikirkan perasaan orang lain padaku. Karna selalu melihat senyummu, dulu aku tak pernah berfikir untuk mengakhiri rasa terkutuk itu. Padahal, aku yang lebih dulu melihatmu dan mengagumimu. Tapi, mengapa menjadi mudah apabila orang lain yang mendapatkan cintamu? Tapi, sekarang aku sudah lelah. Toh, tak ada gunanya aku mencintaimu dan tak mencintaimu. Dan aku pastikan untuk mengenyahkan perasaan ini. Dan kau akan bebas dari rasa  cintaku padamu. Maaf  telah mencintaimu, maaf telah menaruhmu di pikiranku, maaf telah menguncimu dalam hatiku selama bertahun-tahun, dan maaf telah membuatmu tak tenang apabila berada di dekatku. Asal kau tahu, lelah menanti dirimu itu bukan alasan utama, bahkan untuk 10 tahun yang mendatang pun aku sanggup untuk mencintaimu tanpa memikirkan orang lain. Tapi, karena aku sudah lelah mencintaimu. Lelah dengan sikapmu yang tak pernah menghargai cintaku barang sedetikpun. Kekecewaan tiada tara yang kurasakan saat mencintaimu.

 Calon mantan cintaku, bukan ku menginginkan perasaan yang saling  timbal balik, namun, sungguh ku sudah lelah dengan rasa bodoh ini. Maaf Dan Terima Kasih Telah Pernah Mengisi Kekosongan Di Hatiku Selama Beberapa Tahun Belakangan Ini. Selamat Tinggal.

No comments:

Post a Comment

Terima Kasih Atas Kunjungannya.