Lelah. Hanya satu kata tapi sejuta kekecewaan. Aku lelah mencintaimu, lelah
memendam rasa padamu, lelah selalu memikirkanmu, lelah hanya melihatmu, lelah
memimpikanmu, lelah menunggumu dan juga lelah menanti dirimu yang tak
berpaling-paling kepada diriku. Penantian ini terasa sangat sia-sia. Bahkan
aku menyia-nyiakan masa remajaku hanya
untuk melihatmu dan selalu mencintaimu tanpa berpikir untuk berpacaran dengan
orang lain. Karna hanya mencintaimu, aku tak pernah memandang cinta orang lain.
Karna hanya memikirkanmu, aku tak pernah bisa memikirkan perasaan orang lain
padaku. Karna selalu melihat senyummu, dulu aku tak pernah berfikir untuk
mengakhiri rasa terkutuk itu. Padahal, aku yang lebih dulu melihatmu dan
mengagumimu. Tapi, mengapa menjadi mudah apabila orang lain yang mendapatkan
cintamu? Tapi, sekarang aku sudah lelah. Toh, tak ada gunanya aku mencintaimu
dan tak mencintaimu. Dan aku pastikan untuk mengenyahkan perasaan ini. Dan kau
akan bebas dari rasa cintaku padamu. Maaf
telah mencintaimu, maaf telah menaruhmu
di pikiranku, maaf telah menguncimu dalam hatiku selama bertahun-tahun, dan
maaf telah membuatmu tak tenang apabila berada di dekatku. Asal kau tahu, lelah
menanti dirimu itu bukan alasan utama, bahkan untuk 10 tahun yang mendatang pun
aku sanggup untuk mencintaimu tanpa memikirkan orang lain. Tapi, karena aku
sudah lelah mencintaimu. Lelah dengan sikapmu yang tak pernah menghargai
cintaku barang sedetikpun. Kekecewaan tiada tara yang kurasakan saat
mencintaimu.
Calon mantan cintaku, bukan ku menginginkan
perasaan yang saling timbal balik,
namun, sungguh ku sudah lelah dengan rasa bodoh ini. Maaf Dan Terima Kasih
Telah Pernah Mengisi Kekosongan Di Hatiku Selama Beberapa Tahun Belakangan Ini.
Selamat Tinggal.
No comments:
Post a Comment
Terima Kasih Atas Kunjungannya.